senyum untuknya, tapi bukan untukmu
kulitnya bersinar terang
buahnya teredup sedang
inginku kamu
tapi tak kunjung bertemu
justru datang yang baru
sebelum kau sempat memintaku
apa lagi yang kan ku tulis ?
aku bukanlah seorang puitis
yang biasanya tersenyum manis
tapi aku hanya meringis
mengapa kau tak datang ?
aku menantimu pagi sampai petang
tak ada kabar tak ada tulisan
karena itu aku tinggalkan
maafkan aku, tak adalagi senyum manisku
hanya ada senyum pahit untuknya
dan senyum kecewa untukmu
tapi aku tetap menunggumu sampai datang waktunya
0 komentar:
Posting Komentar